What is Bioremidiation?
Bioremediasi dapat didefinisikan sebagai salah satu proses penggunaan organisme hidup, terutama mikroorganisme, untuk mendegradasi bahan pencemar atau bahan yang mengandung zat yang beracun (toksik) lingkungan yang sangat merugikan ketingkat atau bentuk yang aman dan lebih ramah dalam hal memperbaiki ataupun mengembalikan kondisi suatu lingkungan yang telah mengalami penurunan kualitas dan fungsi alaminya menjadi seperti semula sesuai dengan fungsinya masing-masing.
What is the “Bio”in Bioremidiation?
“Bio” yang dimaksudkan dalam Bioremidiasi adalah organisme hidup, terutama mikroorganisme yang digunakan dalam proses pemanfaatan pemecahan/ degradasi bahan pencemar dan zat yang beracun di lingkungan menjadi bentuk yang lebih sederhana, ramah dan aman bagi lingkungan tersebut.
Why Bioremidiation, aren’t there other ways to cleanup these sites?
Ada banyak cara yang dapat dilakukan dalam melaksanakan proses pengembalian fungsi lingkungan yang telah mengalami perubahan yang diakibatkan oleh zat beracun ( toksikan ) atau bahan pencemar lingkungan. Namun dari beberapa cara , teknik bioremidiasi ini adalah cara yang dianggap lebih mudah, cepat, murah dan effisien, hal ini disebabkan karena teknik bioremidiasi ini hanya memanfaatkan organisme dalam melakukan proses degradasi toksikan. Hanya dengan melakukan kulturisasi bakteri/ mikroorganisme, maka kita kemudian dapat mempergunakan potensi dari mikroorganisme tersebut untuk melakukan proses degradasi bahan pencemar yang terdapat pada lingkungan, sehingga lama kelamaan dengan sendirinya kualitas dan fungsi lingkungan akan kembali pada kondisi normal.
How does it work?
Proses bioremediasi ini dapat dilakukan secara “bioaugmentasi” yaitu dengan cara penambahan atau introduksi satu jenis atau lebih mikroorganisme baik yang alami maupun yang sudah mengalami perbaikan sifat (improved/genetically engineered strains), dan secara “biostimulasi” yaitu suatu proses yang dilakukan melalui penambahan zat gizi tertentu yang dibutuhkan oleh mikroorganisme atau menstimulasi kondisi lingkungan sedemikian rupa (misalnya pemberian aerasi) agar mikroorganisme tumbuh dan beraktivitas lebih baik
Is it safe?
Proses Bioremidiasi adalah merupakan cara yang paling aman bagi lingkungan maupun bagi manusia, karena proses ini tidak menyebabkan efek samping yang berakibat fatal maupun dampak yang berbahaya bagi lingkungan asalkan dalam penggunaan dan pemanfaatan mikroorganisme ini sesuai dengan kadar, kemampuan, dan jangka waktunya dalam mendegradasi toksikan.
Are these processes being used today?
Sekarang ini penggunaan beragam spesies mikroorganisme untuk bioremediasi telah semakin berkembang luas dan digunakan dalam mengatasi beragam pencemar baik organik maupun anorganik, sebagai contoh Upaya pengolahan limbah B3 baik di darat (tanah dan air tanah) ataupun di laut telah banyak dilakukan dengan menggunakan tehnik ataupun metoda konvensional dalam mengatasi pencemaran seperti dengan cara membakar (incinerasi), menimbun (landfill), menginjeksikan kembali sludge keformas minyak (slurry fracture injection) dan memadatkan limbah (solidification). Teknologi-teknologi ini dianggap tidak efektif dari segi biaya (cost effective technology), waktu (time consuming) dan juga keamanan (risk).
Bioremediasi didefinisikan sebagai proses penguraian limbah organik/anorganik polutan secara biologi dalam kondisi terkendali dengan tujuan mengontrol, mereduksi atau bahkan mereduksi bahan pencemar dari lingkungan. Kelebihan teknologi ini ditinjau dari aspek komersil adalah relatif lebih ramah lingkungan, biaya penanganan yang relatif lebih murah dan bersifat fleksibel. Teknik pengolahan limbah jenis B3 dengan bioremediasi umumnya menggunakan mikroorganisme (khamir, fungi, dan bakteri) sebagai agen bioremediator. Pendekatan umum yang dilakukan untuk meningkatkan kecepatan biotransformasi ataupun biodegradasi adalah dengan cara: (i) seeding, atau mengoptimalkan populasi dan aktivitas mikroba indigenous (bioremediasi instrinsik) dan/atau penambahan mikroorganisme exogenous (bioaugmentasi) dan (ii) feeding, atau dengan memodifikasi lingkungan dengan penambahan nutrisi (biostimulasi) dan aerasi (bioventing). Penanganan bioremediasi dapat dilakukan secara in situ ataupun ex situ, faktor-faktor penting untuk menjamin kondisi mikroorganisma dapat tumbuh dan berkembangbiak adalah ketersediaan oksigen, kandungan nutrisi, pH dan kelembaban. Kelebihan spesifik dari senyawa hidrokarbon dibanding bahan pencemar lain (ex. Logam berat) adalah penggunaannya sebagai sumber karbon sebagai pembentuk biomassa dan sumber energi untuk melangsungkan metabolisme oleh mikroorganisma. Nitrogen dan Phosphore adalah nutrisi utama bagi organisme dan didalam air laut kedua unsur ini adalah faktor pembatas pertumbuhan mikroorganisma.
What does the future have in store?
Dimasa depan, persyaratan kriteria kemanan dan kenyamanan lingkungan dari toksikan haruslah jelas dan tegas serta sudah semestinya merujuk pula pada kepentingan konsumen (manusia), termasuk di dalamnya adalah aplikasi yang dianjurkan untuk bioremidiasi (jangka waktu penggunaan dan kadar mikroorganisme). Dengan demikian, kriteria baku mutu lingkungan akan selalu aman bagi manusia dan lingkungan sekitar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar